Sukabumi - Jalan raya Sukaraja Cireunghas berada di kampung Cimapag, Desa/Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan cukup parah, Juma'at 10 Februari 2023.
Menurut Dinas PU, perbaikan tengah diajukan untuk jalan yang aspal banyak mengelupas dan kini tersisa kerikil yang menjadi salah satu titik kerusakan parah.
Jalan tersebut dikeluhkan warga, karena jalanan penuh kerikil, mirip jalur kereta yang berada di sebelah jalan tersebut.
"Jalan tersebut mulai mengalami kerusakan dari tahun 2019. Penyebab utamanya sistem drainase yang kurang berfungsi, " kata Pengawasan lapangan UPTD wilayah 1 Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Cucup Muhammad Yusuf.
Dikutip dari sukabumiupdate.com, Yusuf menjelaskan, bahwa, Drainase tidak berfungsi. Ada sedimentasi pada saluran, jika hujan air semuanya menutupi jalan, jelasnya, Rabu 08 Februari 2023.
Menurut Yusuf intensitas curah hujan yang tinggi selama beberapa tahun terakhir juga membuat jalan tersebut makin cepat hancur. Pada titik kerusakan bahkan sering ditemukan rembesan keluar air dari bawah permukaan.
Jalan ini, lanjutnya, terakhir diperbaiki tahun 2015, menggunakan konstruksi aspal hotmix. Usulan perbaikan juga sudah dilakukan setiap tahunnya kepada dinas dan kuasa anggaran.
“Terakhir kegiatan perbaikan jalan itu tahun 2015-2016. Tahun 2019-2021 belum ada lagi kegiatan perbaikan, baru kemarin 2022 ada perbaikan jalan di dekat titik kerusakan, itu konstruksi perkerasan beton, ” beber Yusuf.
Muhammad Yusuf mengatakan, Dinas PU sudah mengusulkan perbaikan pada ruas jalan tersebut dengan konstruksi beton semen.
“Mempertimbangkan semakin banyak kendaraan yang melintas lebih baik peningkatan struktur jalan dari aspal ke perkerasan beton. Kami pun mengusulkan dari UPTD PU Kabupaten Sukabumi Wilayah 1 agar segmen tersebut badan di cor beton, ” ucapnya.
Kerusakan jalan ini menjadi perhatian warga. Ketua Rw setempat Totom Supardi mengatakan, kerusakan parah di Cilimus sepanjang 70 meter. Kondisinya sudah tak lagi ada aspal, mengelupas hanya menyisakan kerikil.
“Perbaikan sih dulu sering cuman sekarang-sekarang belum ada lagi, paling sedikit-sedikit di jalan yang rusaknya parah banget, ” kata Totom.
Selain berbahaya, kerusakan jalan ini juga menghambat aktivitas warga, tegas Totom. (A Rus)