Soal Dugaan Tambang Pemicu Bencana di Sukabumi, PT GMB dan PT Golden Akhirnya Buka Suara

    Soal Dugaan Tambang Pemicu Bencana di Sukabumi, PT GMB dan PT Golden Akhirnya Buka Suara

    Sukabumi - Musibah banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi memunculkan sorotan tajam terhadap aktivitas tambang. Dua perusahaan besar, PT GMB dan PT Golden, akhirnya memberikan pernyataan resmi untuk merespons tuduhan yang beredar di masyarakat.

    PT GMB: Tambang Kami Sesuai Regulasi
    Direktur PT GMB, H. Rusli Beramsyah, menegaskan bahwa tambang galena miliknya tidak menjadi penyebab kerusakan lingkungan yang dituduhkan.

    "Kami yakin tambang kami aman dan tidak menimbulkan dampak negatif, termasuk longsor atau banjir. Lokasi tambang kami di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, sudah diawasi oleh instansi terkait, " ujarnya usai memberikan klarifikasi di Polres Sukabumi, Jumat (20/12/2024).

    Menurut Rusli, PT GMB telah beroperasi sejak 2006 dengan izin hingga 2030 dan hanya mengelola sekitar 7-8 hektar dari total konsesi 100 hektar. Semua proses tambang, termasuk reklamasi lahan, diklaim sesuai aturan.

    "Kami menggunakan teknik open-pit dengan pengupasan tanah dan blasting untuk batuan keras. Tidak ada limbah yang mencemari sungai atau lingkungan sekitar, " tambahnya.

    Rusli juga menyebutkan bahwa lokasi bencana tidak berkaitan dengan wilayah operasinya. "Kami menyayangkan tuduhan yang tidak berdasar. Masyarakat sebaiknya menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang, " tegasnya.

    PT GMB juga berkomitmen untuk membantu pemulihan pascabencana. "Bencana ini adalah tanggung jawab bersama. Kami siap berkontribusi, tetapi kami harap masyarakat tidak cepat menyimpulkan sesuatu tanpa bukti yang jelas, " tutup Rusli.

    PT Golden: Operasi Kami Tidak Berkaitan dengan Lokasi Bencana
    Sementara itu, Humas PT Golden, Dede Kusdinar, menegaskan bahwa tambang emas milik perusahaannya di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, tidak berkaitan dengan lokasi bencana di Ciemas atau Ciwaru.

    "Kami sangat berhati-hati dalam menjalankan operasi dan mematuhi semua regulasi. Kami baru mengelola 10 hektar dari total izin 97 hektar, " jelas Dede.

    Ia menjelaskan, aliran sungai Cimanggu yang melintasi tambang PT Golden tidak terkait dengan wilayah bencana. "Tambang kami berada di tanah bekas perkebunan dan sebagian tanah masyarakat, bukan kawasan hutan atau Perhutani, " tambahnya.

    Dede berharap masyarakat tidak mengambil kesimpulan sepihak sebelum ada hasil analisis yang komprehensif. "Kami siap bekerjasama dengan pihak berwenang untuk memastikan fakta yang sebenar-benarnya, " tuturnya.

    Nanan apon

    soal dugaan tambang pemicu bencana di sukabumi pt gmb pt golden akhirnya buka suara
    Aa Ruslan Sutisna

    Aa Ruslan Sutisna

    Artikel Sebelumnya

    Apel Gelar Pasukan Ops Lilin Lodaya 2024...

    Artikel Berikutnya

    Satgas Pangan Polda Jabar Pastikan Ketersediaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Danskadron Udara 5 Pimpin Upacara Pemakaman  Almarhum Peltu Muhammad Nur Kadir Di Tempat Pemakaman TNI AU Padangalla
    Jurika Fratiwi Ajak Presiden Percepat capaian Kesetaraan Gender Wujud Komitmen Bersama PBB
    Hendri Kampai: Kenaikan PPN Jadi 12%, Bukti Kemacetan Berpikir dalam Kebijakan Fiskal Indonesia
    Hendri Kampai: Selamat Hari Ibu, Harga Barang Naik Sudah Menunggu di Tahun Baru
    Hendri Kampai: PPN Naik, PPh Dibiarkan, Beban Rakyat Kecil Bertambah, yang Kaya Tetap Nyaman
    Desak: Kami Ojol Pekerja, Bukan Mitra, Lawan Rezim Aplikator Yang Eksploitasi Ekstrim,
    Bupati Sukabumi Terpilih Asep Japar Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Kecamatan Ciemas
    Iman Adinugraha Peduli dan Berbagi Rangkul Warga Dengan Cinta Bangkit bersama dari Bencana Alam Sukabumi 2024
    Soal Dugaan Tambang Pemicu Bencana di Sukabumi, PT GMB dan PT Golden Akhirnya Buka Suara
    Tim Relawan AA Kordapil 6 Salurkan Bantuan Bupati Sukabumi Terpilih untuk Korban Banjir dan Pergerakan Tanah
    Usai Debat Publik Terakhir, Paslon Nomor Dua Asep Japar Andreas Bisa Lebih Unggul Raih Suara Terbanyak di Pilkada Sukabumi 2024
    Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, Drs. H. Asep Japar, MM dan H. Andreas, SE
    Berlatar Belakang Petani, H. Andreas Menajadi Calon Wakil Bupati Sukabumi Dampingi H. Asep Japar di Pilkada Sukabumi 2024
    Asep Japar Andreas Raih Suara Terbanyak, Budi Azhar Mutawali: Optimis Jadi Pemenang Pilkada Sukabumi 2024
    H. Andreas, SE. Calon Wakil Bupati Sukabumi yang Menginspirasi Melalui Kata-Kata Baik dalam Melanjutkan Kebaikan
    Kapolsek Parungkuda Kompol A. Hermawan Berikan Arahan kepada Anggotanya pada Apel Pagi
    Polsek Nyalindung Polres Sukabumi Laksanakan Musyawarah Bersama warganya
    Bhabinkamtibmas Polsek Nyalindung Polres Sukabumi Melakukan Anjangsana dan Berikan Himbauan Kamtibmas
    Polsek Nyalindung Polres Sukabumi Gelar Patroli Dialogis di Tempat Wisata, Himbau Warga Jaga Kamtibmas Menjelang Hari Lebaran
    Bhabinkamtibmas Desa Kertaangsana Polsek Nyalindung Polres Sukabumi Sosialisasikan Antisipasi Kenakalan Remaja dan Kejahatan

    Ikuti Kami